My ILEP Experience Part II – APPLICATION

Masih tentang prosesku mendaftar beasiswa ILEP untuk tahun 2014, kali ini aku akan bercerita tentang tahapan pengisian aplikasinya. Sebenarnya aku sudah mau mendaftar ILEP ini sejak tahun 2011. Waktu itu ketika sedang googling, aku membaca sebuah berita online harian di Sumatra tentang pak Akhmad Faisal, seorang guru bahasa Inggris SMP dari Bangka Belitung yang bercerita tentang pengalamannya meraih beasiswa ILEP 2010. Di artikel itu juga memuat biodata dan nomer telepon beliau. Karena merasa sangat tertarik, waktu itu aku memberanikan diri mengirim pesan ponsel ke beliau dan meminta petunjuk soal proses beliau mendaftar hingga mendapatkan beasiswa ini. Alhamdulillah beliau sangat baik dan tidak pelit dalam berbagi ilmu, bahkan pertukaran informasi itupun berlangsung via email. Namun aku memutuskan tidak jadi mendaftar karena ada syarat yang belum bisa kupenuhi, yakni 5 tahun masa tugas. Aku seorang PNS penerimaan tahun 2009, tentu saja satu syarat yang belum terpenuhi akan membuat diri tidak eligible dan akan gugur dengan sendirinya di tahap penyortiran berkas. Aku memutuskan menundanya. Hingga di tahun 2013 ini, aku memantapkan diriku untuk mencoba serius mengirimkan berkas aplikasiku.

Seperti yang sudah aku tuliskan di postingan sebelumnya, ILEP adalah kesempatan besar bagi guru di Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman mengajar. Selain itu, kita akan mendapatkan pengalaman hidup pada masyarakat international, menjadi pemimpin dan pengalaman baru lainnya. Jadi menurutku kegiatan ini sangat recommended bagi guru di Indonesia. Setelah membaca overview programnya di website AMINEF, aku merasa kalau aku adalah kandidat yang mereka inginkan. Ini alasannya:

Untitled7

Ya, aku adalah guru yang mengajar di pelosok, di  sekolah yang minim fasilitas, dan tidak pernah ikut/diikutkan pelatihan guru bahasa Inggris baik di kabupaten atau di ibukota provinsi *ceritanya ngiri ama guru yang ngajar di kota*. Ditambah lagi aku belum pernah dapat beasiswa apapun ke luar negeri dan syukurnya skor TOEFL juga lumayan diatas minimal persyaratan. Ada juga bocoran dari pak Akhmad Faisal, mereka suka kandidat perempuan apalagi yang berjilbab. Ceritanya karena isu kesetaraan gender nih hehe.

Dengan bismillah, di bulan Februari aku langsung mendownload aplikasi ILEP untuk penerimaan tahun 2014. Setelah download aplikasi, langkah pertama adalah mempelajari isian aplikasi itu, dan memahami betul pertanyaan-pertanyaan yang harus aku isi. Setelah memahami benar pertanyaannya, hal kedua yang kulakukan adalah mencoba untuk membuat draft tulisan untuk mengisinya. Karena file aplikasi dalam format pdf dan tidak bisa tersave, aku mengetiknya di microsoft word. Setiap hari aku membaca ulang hasil tulisanku dengan tujuan agar aku yakin bahwa tulisan ini to the point dan tidak bertele-tele. Terkadang aku harus mengedit tulisan itu agar kalimatnya tidak terlalu panjang dan cukup saat di copas ke aplikasi. Ada masanya aku stuck dan tidak ada ide untuk menulis essay, dan aku mulai untuk googling mencari tulisan atau web yang membahas tentang ILEP. Dulu di tahun 2011, tidak ada sama sekali tulisan yang membahas beasiswa ini, tetapi waktu itu aku bersyukur karena bisa menemukan satu blog yang khusus menulis tentang ILEP. Beliau adalah Berry Devanda, penerima beasiswa ini untuk keberangkatan tahun 2013. Jadi saat aku menemukan blog itu, yang empunya blog sedang ada di Amerika. Aku merasa bersyukur dipertemukan dengan blognya pak Berry, dan ketika membaca kalimat di tulisannya ini, di paragraf terakhir beliau berkata bahwa beliau berencana untuk menuliskan panduan pengisian aplikasinya dan mohon untuk diingatkan jika pendaftaran untuk tahun 2014 telah dibuka.

Di akhir Februari aku memberanikan diri mengirimkan email ke beliau untuk menagih panduan pengisian aplikasinya, supaya ada pembanding apakah isian yang aku lakukan sudah benar atau tidak. Alhamdulillah tidak lama kemudian beliau membalas dan berjanji akan segera menuliskannya. Nah, tulisan beliau tentang panduan pengisian aplikasi itu cukup lengkap dan bisa dilihat di sini. Tulisan pak Berry membuat aku sedikit tersenyum karena beliau memention diriku di awal tulisannya hehe. Ya, akulah orang yang menagihnya untuk menuliskan hal itu.

Disini aku tidak akan membahas lagi panduan pengisian aplikasinya karena pak Berry sudah menuliskannya secara lengkap sehingga sangat baik untuk dijadikan rujukan, aku hanya akan sedikit berbagi tentang isi essay yang kutulis, karena di aplikasi untuk tahun 2014 ada pertanyaan yang berbeda dari tahun 2013.

Untuk pertanyaan no.11 School Information:

Untitled

Untuk pertanyaan no.22 Additional Education or Professional Experience & Activity:

Untitled2

Untuk pertanyaan no.24 Classroom Lesson:

Untitled4

Untuk pertanyaan no.25 Girls’ Education:

Untitled3

Untuk pertanyaan no.27 Statement of Purpose:

Untitled5

Berikutnya adalah  2014 INSTITUTIONAL SUPPORT AND REFERENCE FORM, waktu itu aku meminta Kepala Sekolahku untuk memberikan rekomendasi. Syukurlah beliau bersedia dan mau menuliskan draftnya kemudian aku menerjemahkannya dalam bahasa Inggris sehingga beliau tinggal tanda tangan dan diberi cap stempel. Jika ada yang butuh contoh surat rekomendasi ini, boleh mengontak aku via email deenhanifa@yahoo.co.id atau sila mention aku di twitter.

Jika tertarik untuk mendaftar, pastikan semua persyaratan dan requirement kamu lengkapi sebelum dikirim. Ada baiknya kamu mencari informasi sebanyak-banyak tentang program ILEP ini sebelum mengirimkan aplikasi. Lakukan juga research kecil-kecilan mengenai apa sebenarnya yang ingin dicari oleh penyelenggara program supaya kamu bisa menselaraskan tujuan kamu dengan tujuan penyelenggara. Dulu aku banyak membaca jurnal-jurnal pendidikan dan isu yang dihadapi kabupaten tempat aku tinggal. Tentu saja menyusun kalimat demi kalimat butuh perjuangan dan untuk mahmud abas seperti aku, harus begadang agar bisa dapat waktu yang sepi untuk berkonsentrasi.

Setelah aplikasiku lengkap dan aku yakin syarat-syaratnya sudah terpenuhi, aku mengirimkannya ke kantor American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) dengan alamat CIMB Niaga Plaza 3rd Floor, Jalan Jend. Sudirman Kav.25 Jakarta 12920. Aku ingat saat itu tanggal 13 April yang artinya tinggal 2 hari lagi penutupan penerimaan aplikasi. Aku mengirimkannya via FedEx-RPX dan alhamdulillah aplikasiku sampai di kantor AMINEF tepat di hari terakhir yakni tanggal 15 April pukul 10.00.

Begitulah perjuanganku dalam mengisi aplikasi, ya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua butuh kesungguhan dan tekad yang kuat. Tapi yakinlah…tidak ada salahnya untuk mencoba, siapa tahu aplikasi kamu dipertimbangkan untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya, yakni…interview…

About Unbelieveableme

Its just me and my simple life. Its UNBELIEVABLE that I am ABLE to be myself, get to know me, read my life :)
This entry was posted in Scholarship, Teacher's life, The grand journey and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

4 Responses to My ILEP Experience Part II – APPLICATION

  1. Waah.. berarti syaratnya harus menjadi seorang guru yang sdh mengabdi selama 5th ya?

    Hmmm..

  2. nilla says:

    pada centang radiobox,,apa sebaiknya di pilih ,, with pay atau without pay???kalau boleh tau deen centang apa?????

  3. Andi says:

    Saya seorang guru SMP mengajar bahasa inggris di sekolah swasta. Sekolah saya bi-lingual dan menerapkan dua jenis kurikulum yaitu internasional dan nasional kurikulum. Sejak 2015 sekolah memutuskan untuk merekrut lebih banyak tenaga lokal untuk mengantikan tenaga expatriate. Makanya para guru baru ini butuh pelatihan yang intensif dan pengenalan tentang kurikulum internasional. Pertanyaan saya apakah pihak ILEP mau melirik kandidat seperti saya yang mengajar di sekolah swasta yang muridnya berasal dari keluarga menengah ketas, mengingat semua penerima beasiswa ILEP berasal dari sekolah didaerah. Kami butuh sekali pelatihan dan peningkatan kemampuan mengajar di kelas. Mohon petunjuknya

  4. Fauziah Ratna Hapsari says:

    Boleh minta contoh surat rekomendasi? Saya sudah kirim email ke Ibu, Namun belum berbalas.
    Alamat saya fauziahratnah@gmail.com

Leave a comment